Salam.
Sebuah entri yang mungkin terinspirasi oleh novel yang baru saja ku beli hari Selasa kemarin. Karangan Tere Liye yang berjudul, "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin".
Aku, hanyalah sehelai daun yang jatuh karena tertiup kuatnya angin. Terenggut dari tangkai pohon tempatku bernaung. Angin tidak pernah bersalah, karena ia hanya menjalankan tugasnya. Aku pun tidak bersalah. Dan sesungguhnya tidak ada yang bersalah. Karena hal itu, hanyalah putaran alam, yang berlaku sesuai kehendakNya.
Mungkin aku terjatuh, mungkin aku tersakiti, tetapi saat ini, aku menanti untuk bereinkarnasi menjadi tunas lagi. Bersiap untuk menyeruak keluar daripada bentuk ini, menjelma menjadi daun indah yang menghiasi pohon yang selalu bersedia untuk menggengamku.
Berulang kembali. Menjadi tunas, daun yang indah, layu dan ditiup lagi. Berulang kembali.
Aku mencari sebuah pohon, dengan keteduhan yang mampu membuatku merasa nyaman. Dengan kelembutan dan kekuatan, yang memberi kepercayaan padaku untuk bergantung padanya. Tempat aku berlindung, tempat aku berpegang, saat dunia di luar sana, amat menakutkan.
Karena aku, hanyalah daun, yang tidak dapat dipisahkan dari sebatang pohon.
TTYL :)
Written by:
Me, a leaf :)
No hay comentarios:
Publicar un comentario