Bisikan Hati

Salam.


Di lab 3120 Bangunan Kimia, menjelang sore.


Judul entri di atas, sejujurnya merupakan judul yang sama, dari satu entri yang baru ku baca di blog salah satu lelaki paling penyabar yang pernah ku kenal. Entri penuh kedewasaan yang bercerita tentang besarnya arti bisikan hati. Entri yang membuktikan bahwa, bisikan hati bisa jadi merupakan pertanda yang tidak kita duga, sesuatu yang istimewa, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa ia juga mungkin hanyalah mainan perasaan.


Entri tersebut bercerita tentang bisikan hati yang dirasakannya terhadap seorang perempuan 6 tahun yang lalu. Bisikan yang hanya disampaikan melalui mata, namun tersimpan kemas dalam hati. 6 tahun kemudian, takdir membawa kenyataan, bahwa si perempuan, yang telah menjadi isterinya saat ini, turut memiliki bisikan hati yang sama, di saat yang sama, 6 tahun yang lalu..


Subhanallah, Maha Suci Allah dengan segala perancanganNya :)


Sebuah entri yang memiliki makna yang sangat dalam bagiku. Karena entri ini mengingatkanku tentang diriku sendiri dan bisikan hati yang ku pendam bertahun lamanya.


Seperti mimpi yang tidak mudah untuk ditafsir, aku pun tidak yakin tentang suara yang "ku pikir" bisikan hati ini. Bertahun meyakininya, kini aku mulai tidak percaya dan menganggapnya sebagai khayalan yang berlandaskan nafsu semata. Siapalah diriku yang hendak mentafsir bisikan hati. Terlalu naif untuk berpikiran demikian..


Karena itu, tanpa berniat untuk kembali meyakini ataupun membenci "bisikan hati" yang pernah membuatku menyukai seorang lelaki tanpa balas, dalam entri ini, aku hanya ingin menuliskannya. Sebagai pengingat bagi diriku sendiri, jika suatu hari nanti aku terlupa.


Bahwa aku, "ku pikir pernah" mendengar bisikan hatiku sendiri, di suatu malam, di penghujung bulan Juli, ketika menatap seorang lelaki. Dan bisikan hati itu berkata: "He's gonna be my husband"..




Written by:
Me, used to be a dreamer  :)